1 Kal

Bayangkan sebuah ekspedisi ke Antartika pada tahun 1914. Tidak ada GPS, tidak ada radio yang menjangkau dunia, dan tidak ada telepon satelit. Kondisi brutal, makanan dijatah, tempat tinggal yang ketat. Kedengarannya cukup suram. Sekarang bayangkan ada sesuatu yang salah. Ketika hari-hari berganti minggu, makanan yang dijatah habis. Sebagai minggu berubah menjadi bulan harapan adalah semua yang tersisa. Ketika harapan berkurang, yang tersisa hanyalah keinginan untuk hidup.

Pelayaran Sir Ernest Shackleton pada tahun 1914 berubah menjadi bencana tepat sebelum dia dan krunya yang berusia dua puluh delapan tahun dapat mencapai Antartika. Kapal mereka The Endurance ditahan oleh es selama sepuluh bulan dan kemudian dihancurkan oleh kekuatan beku, tak kenal ampun, dan itu hanyalah awal dari perjalanan dua tahun yang panjang ini. Sungguh menakjubkan apa yang dia dan krunya bertahan selama periode waktu ini hanya untuk bertahan hidup.

Ini adalah kutipan dari buku harian yang disimpan oleh kru Thomas Orde-Lees yang menceritakan waktu yang sangat dingin dan putus asa sekitar enam bulan setelah orang-orang meninggalkan puing-puing kusut dan hancur di kapal mereka dengan tiga sekoci.

"Ketika air memercik ke dalam perahu, kapal itu langsung membeku membentuk lapisan es tebal di bagian dalam perahu dan di atas semua peralatan yang membeku di atas layar sebagai kaku seperti sepotong besi bergelombang. Untungnya air yang mengalir ke bagian bawah Perahu tidak membeku sekaligus sehingga dengan sering menyerah kami mampu mengimbanginya dan mencegah akumulasi es di sepanjang lunas, di mana, jika pernah terbentuk, itu akan menjadi hampir tidak mungkin untuk memberantasnya karena muatan.

Banyak hujan salju menyelimuti kami, dan bagaimana dengan ini dan semprotan laut kami semua basah kuyup dan pakaian luar kami beku kaku. Waktu kami sebagian besar ditempati untuk mengambil es dari punggung masing-masing. Akan sangat bohong untuk mengatakan bahwa kita sama sekali bahagia dalam situasi seperti ini, tetapi sekali-sekali kita melakukan upaya yang lemah untuk mengasumsikan udara yang ceria dan penuh harapan terlepas dari diri kita sendiri. Kami benar-benar diadili, memang. "